MODE

  • PROFIL SHINOBI | FAKTA SHINOBI | ULASAN | CHAPTER VERSI TEKS | QUOTES SHINOBI | ON THE SPOT NUNSI | KOMIK NARUTO

Sabtu, 11 Januari 2014

【 KOMIK NARUTO VERSI TEKS - 656 】

[NARUTO CHAPTER #656 Versi Teks]
###Perubahan###

By : Rizky Novrione
Obito masih terbaring, menatap ke arah gelapnya lubang yang terbentuk dari dahan-dahan pohon raksasa itu. Semua begitu gelap, hingga tiba-tiba setitik cahaya muncul dari sana. Ternyata itu Naruto. Di atas dahan pohon itu, tampak Naruto yang telah berada di mode sage beserta dua bayangnya sedang membentuk Rasenshuriken raksasa.

Dua bayangan ne menghilang, lalu sesaat setelahnya Naruto pun melempar Rasenshuriken raksasa yang dibuatnya tadi. "Terima tadi!!" teriaknya. Dari bawah, serangan Naruto yang melesat nampak seperti bintag jatuh.


Di bawah sana, di sisi pertarungan antara Hokage pertama dan Madara, tampak tubuh Madara sedang dililit oleh naga kayu Hashirama. "Naga kayu ini memiliki kemampuan untuk menyerap chakramu. Dengan ini, ninjutsumu yang memerlukan chakra akan menjadi tidak berguna." ucap hokage pertama.


"Dengan kata lain, kau tak akan bisa bergerak, ataupun menggunakan jutsu penyerap lainnya.." lanjutnya, sementara Rasenshuriken Naruto terus mendekat.


"Kerja bagus, putra hokage keempat.." pikir Hashirama. "Sesaat setelah openingnya tercipta, aku akan segera menyegelnya."


Blaaarrrr!!!!! Rasenshuriken pun menghantam. Ledakannya begitu hebat, para shinobi yang masih berada di kejauhan pun mampu melihatnya. "Kalau Naruto melemparnya di sana, berarti Madara ada di sana!!" ucap salah seorang shinobi.


Di sisi Naruto, "Naruto, ayo pergi!!" Sai datang dengan menaiki burung tinta miliknya, menjemput Naruto.. "Terimakasih, Sai!!" ucap Naruto.


Di sisi Gaara, ia sedang melakukan suatu percakapan dengan ekor satu, Shukaku. "Shukaku, aku butuh kekuatanmu untuk menyegel Madara.." pinta Gaara.


"Maksudmu Sabaku Soutaisou??"

"Ya, versi raksasa dari itu.."

"Wahaha!!" Shukaku tertawa, "Sekarang aku sudah tidak terikat dengan jinchuriki lagi, kenapa aku harus menuruti kata-katamu??"


"Aku tidak memerintahmu, aku meminta bantuanmu. Kalau kau tak mau membantu, tak apa, aku akan meminta orang lain untuk membantuku." ucap Gaara.


Shukaku sejenak terdiam, kemudian berkata, "Naruto Uzumaki.. kulihat kau berteman baik dengan bocah musang itu sekarang, Gaara.."


"Kalau kau tak mau membantu, aku akan pergi, kita bisa bercakap-cakap lain kali.."


"Heh, caramu berbicara membuatku kesal saja.." ucap Shukaku. "Kalau musang bisa berubah tujuh kali, maka rakun bisa berubah delapan kali, aku tak akan kalah dari musang bodoh itu!!" ucap Shukaku.


"Ini bukan berarti aku membantumu, aku hanya melakukan apa yang kuinginkan, tunjukan jalannya padaku!" ucap Shukaku lagi, yang secara tak langsung berarti ia mau membantu. Gaara sempat terdiam, lalu segera menuntunnya, "Sebelah sini.."


"Tunggu!!" Bijuu-bijuu lain tiba-tiba saja mencegat. "Kami juga akan membantu.." ucap ekor empat. "Jangan khawatir, kami melakukan ini bukan untuk tujuan pribadi, kami ingin membantu Naruto, itu saja.."


"Terimakasih.."


ucap Gaara.

"Shinobi dari negeri pasir, apa kau juga kenalan Naruto?"

"Ya.. dia adalah.. teman pertamaku.." ucap Gaara.
"Begitu ya.."
"Baik, ayo cepat!!"

Kembali ke sisi Madara, tampak serangan Naruto mampu menghancurkan tanah tempatnya berpijak. Namun, Madara masih utuh. Hanya saja, tubuh Madara masih tersegel oleh segel gerbang hokage pertama.


"Jutsu Naruto tak mampu mengalahkannya.
Namun setidaknya, dia berhasil dibuat tak bisa bergerak.." ucap Hashirama dalam hati. "Sekarang kita hanya perlu menunggu shinobi yang akan menyegelnya.."

Madara tersudutkan, namun meski begitu masih tampak senyuman licik di wajahnya.


Di sisi Obito, dirinya yang masih terbaring tiba-tiba saja kesakitan. "uukh!! Ukhh!!!"


Kakashi dan Minato kaget. "Bijuunya telah dikeluarkan dari tubuhnya, itu berarti Obito akan.."


"Jinchuriki Juubi berbeda dari yang lain.." ucap Kyuubi di dalam diri Minato. "Dia tak akan mati meski bijuunya dikeluarkan. Itu karena cangkang Juubi, Gedou Mazou masih ada. Ia memiliki energi kehidupan yang sangat besar."


"Apa benar begitu? bagaimana kau bisa mengetahuinya??
"

"Hei hei, memangnya kau pikir siapa yang bisa mengirim chakra Juubi yang telah dibagi menjadi sembilan ke tempat-tempat lain??"


"Rikudou Sennin.."


"Ya kan, dia masih hidup setelahnya, hanya saja jika mengeluarkan sembilan bijuu sekaligus, tubuhnya akan benar-benar melemah dan tak mampu bergerak. Itulah yang terjadi pada kakek tua itu." jelas Kyuubi.


"Begitu ya.." ucap Minato. Lalu, ia pun menyampaikannya
pada Kakashi. "Kakashi, kau tak perlu mengkhawatirkannya. Kyuubi di dalam diriku telah memberiku beberapa informasi."

"Begitu ya.." Kakashi bisa sedikit lega.


Di sisi Naruto, ia dan Sai sedang menuju tempat Madara berada.


"Sensei, tolong awasi Obito.." Kakashi hendak pergi.

"Ya.." ucap Minato.

Tap.. tiba-tiba Obito membentuk suatu segel tangan.


"A-apa yang ingin kau lakukan!?" Minato kaget.


"Lelaki yang harusnya kumaanfaatkan namun malah mengkhianatiku.
."

"Maksudmu.."


"Aku tak pernah menyangka.. kalau aku juga akan melakukan hal yang sama.." Obito bersiap untuk melakukan seperti apa yang pernah Nagato perbuat. "Ini adalah... jutsu Gedou Rinne Tensei.." ucap Obito.


"Ta-tapi, kalau kau menggunakan jutsu itu..."

"Ini pasti jutsu yang harus mengorbankan nyawa.." pikir Minato.

"Sekarang aku mengerti alasan.. kenapa Nagato mengkhianatiku.
." ucap Obito. "Perasaan semua orang.. yang saling terhubung bisa menjadi begitu kuat.. Naruto dan Nagato sama-sama murid Jiraiya.. bisa dibilang aku kalah dari Jiraiya.. sensei.. dia adalah gurumu, dan orang yang telah mendidikmu hingga menjadi hokage.."

Minato terus mendengarkannya
, kata-kata yang mungkin akan menjadi kata-kata terakhir Obito.

"Dan aku.. adalah muridmu.. seseorang yang menyerah untuk menjadi hokage.. sepertinya aku tak cukup layak.. untuk bertemu dengan Rin.. di sisi yang lain.."


"Apa benar tak apa kau melakukannya? kau bisa saja terus hidup dan bertanggung jawab atas semua perbuatamu.." ucap Kakashi.


"Tidak.. aku tak bisa menerima sesuatu dengan mudah.." ucap Obito, dan kemudian... jutsu pun dilakukan. Namun, "!!!???" tangan hitam tiba-tiba saja muncul dari tubuh Obito dan menghentikannya
. "!!??" Kakashi dan Minato kaget. "Sekarang aku juga akan membantu.." ternyata itu Zetsu hitam, ada Zetsu hitam di dalam diri Obito.

Di sisi Madara, "Ayo kita gantian.." ucapnya. "Sekarang giliranku untuk menyerang balik.."

"Berhenti bersikap sombong, perang ini akan segera berakhir.." Hashirama masih yakin kalau Madara tak akan bisa berbuat apa-apa.

Di sisi Naruto, ia dan Sai telah sampai di sana.

"Sai!!"
"Aku mengerti!!"

Sai kemudian mengeluarkan teknik segel miliknya. Macam tinta keluar dari gulungannya dan bersiap untuk menyergap Madara.


"Naruto.. aku harus berterimakasih padamu.." Madara masih tenang-tenang saja. "Dengan mengeluarkan semua bijuu dari Obito, kau membantuku membuatnya tak berdaya.."


Kembali ke sisi Obito, Zetsu hitam terus menyelimuti dirinya. "Maaf Obito, inilah alasan kenapa aku terus bertahan sampai akhir.."


"Zetsu.. Hitam.. ukhh..." Obito jadi tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Apa ini!??" Kakashi kaget.

"Rinne Tensei no Jutsu!!"


Blarrr!!!!!! tempat Madara berada tiba-tiba saja meledak. "Akhirnya!!!" terdengar suara Madara dari balik ledakan tersebut. "Akhirnya aku bisa bertarung secara normal!!" ucapnya. Segel-segel yang membendung dirinya telah dihancurkan, dan yang lebih mengejutkan, ia kembali, bukan lagi sebagai sebuah Edo Tensei, melainkan benar-benar hidup.


"Akhirnya aku bisa merasakan tubuh asliku kembali!! Aku bisa merasakan darahku bergelora dan kulitku yang menari-nari ketika dalam pertarungan!!!"


~Bersambung ke Naruto Chapter 657

Tidak ada komentar:

Posting Komentar