MODE
- PROFIL SHINOBI | FAKTA SHINOBI | ULASAN | CHAPTER VERSI TEKS | QUOTES SHINOBI | ON THE SPOT NUNSI | KOMIK NARUTO
【 KOMIK NARUTO VERSI TEKS - 657 】
[NARUTO CHAPTER 657 VERSI TEKS]
Translate By Rizky Novrione
Kerut-kerut dan retakan khas Edo Tensei secara perlahan menghilang dari
wajah dan tubuh Madara Uchiha. Ia telah kembali, kembali sebagai sosok
yang bukan mayat hidup lagi, sosok segar dengar aura yang mengerikan.
Namun tak lama setelah ia hidup kembali, api hitam tiba-tiba saja
membakar tubuh Madara. Naruto beserta orang-orang lainnya yang ada di
sekitar sana kaget, tubuh Madara terus dilalap Amaterasu Sasuke. "Jangan
terlalu sombong dulu, relief dari masa lalu.." ucap Sasuke.
Namun meski begitu, Madara masih tampak tenang-tenang saja. "Bagiku kau
cuma kerikil.." ucapnya. "Harusnya aku yang mengatakannya.." Madara
memejamkan matanya dan secara perlahan api hitam yang membungkus dirinya
memudar..
Hashirama kaget, "Dia bisa menghisap ninjutsu!" pikirnya.
Naruto Chapter 657 - Madara Uchiha Kembali
"Kenapa dia menutup matanya??" Naruto tak mengerti. "Sasuke, percuma saja menyerangnya dengan jutsu begitu saja!!" ucapnya.
Madara membuang jubahnya yang telah terbakar, "Apa maksud semua ini?" Hashirama masih tak mengerti.
"Dua kekuatan yang bertentangan saling bekerja sama untuk menciptakan
semua benda yang ada di alam semesta ini.." ucap Madara. "Hashirama, apa
kau ingat apa yang kukatakan padamu di depan monumen batu Uchiha?
Dikatakan kalau dua kekuatan yang berlawanan saling bekerja sama,
kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa ditemukan.. tapi, aku juga
bilang kalau ada penafsiran lain.. Bahwa orang yang memiliki kekuatan
Uchiha dan Senju akan bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya..
bisa juga berarti begitu, kan?"
Dengan dibuangnya jubah yang ia
kenakan, kini tubuh Madara tak tertutup oleh apapun, dan tampak sesuatu
seperti wajah Hashirama di dada kirinya.
"Hashirama.."
"Sepertinya kau telah merencanakan banyak hal setelah meninggalkan desa.." ucap Hashirama.
"Tidak, ini adalah sesuatu yang dilakukan secara acak oleh rekan
orangku.." ucap Madara. "Kelihatannya ada orang lain yang memiliki ide
yang sama denganku.." lanjutnya.
"Tapi.." Madara menggigit pergelangan tangan kirinya, "Kembali hidup memang sesuatu yang kurencanakan sejak awal.."
"Eh!??" Naruto dan yang lainnya kaget.
Madara merapal Jutsu, mengaktifkan efek batangan-batangan hitam yang
menancap di punggung Hashirama hingga membuatnya tak bisa bergerak.
"Sial, aku tak bisa bergerak.." ucapnya.
Berbanding terbalik
dengan Hashirama, kini Madara bisa bergerak dengan bebas, dan bahkan
begitu cepat. Naruto dan Sai dengan mudah ia hempaskan, dan tak lama
setelahnya ia melesat ke arah Hashirama dan kemudian mencekiknya.
"Hal-hal tak berjalan sesuai perkiraanku, tapi tak apalah.."
Madara menghisap kekuatan Hashirama, dan secara perlahan tampak goresan
mode sennin pada wajah di dada kirinya. "Jadi ini chakra senjutsu, ya?
Hanya segini saja? Kalau begini akan sangat mudah untuk
mengendalikannya.." ucap Madara.
"!!!!" Sasuke tiba-tiba saja
melesat dari belakang dan menyerang dengan pedangnya. Madara mampu
menghindar, namun Sasuke terus saja menyerangnya. "Ini adalah kesempatan
kita!! Dengan begini akhirnya kami akan bisa membunuhmu dan mengirimu
ke neraka!!" ucapnya, masih sambil terus menebas.
"Ah!!" Naruto baru sadar.
"Ukhh.." hashirama masih tak mampu bergerak.
"Kau akan menyesal karena telah membuang mode Edo Tenseimu, matilah!!"
Jlebbb!!! tusukan pedang Sasuke menembus lengan kanan Madara. Namun
meski begitu, Madara masih tenang-tenang saja, dengan mata kiri yang
masih terpejam. "Aku bisa merasakannya.. mangekyou sharinganmu adalah...
koma yang lurus.. aku bisa melihat kenapa kau bisa bergerak deengan
bebas.. sampai Rinneganku kembali, sepertinya aku harus mengambil
matamu.."
Kembali ke sisi Obito, Minato, dan Kakashi..
"Apa yang telah kau lakukan!?"
"Madara..
dia... hidup kembali.." ucap Obito.
"Obito, kami sudah tidak membutuhkanmu lagi.." ucap Zetsu hitam.
"Sebentar lagi kau akan mati karena telah menggunakan Rinne Tensei. Ini
adalah tugas terakhirmu, aku akan mengambil kembali mata kirimu.."
Shratttt!!!! Minato dan Kakashi tak membiarkannya begitu saja. Minato
menyerang Zetsu hitam, namun dengan cekatan Zetsu hitam langsung
menempel di tubuh Obito kembali. "Dia akan tetap bertahan selama aku
masih di tubuhnya.." ucap Zetsu hitam.
"Siapa kau? Kau bukan manusia, kan?" tanya Minato.
"Aku adalah tekad Madara.. aku akan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya.."
"Zetsu hitam, kupikir kau sudah tertangkap.." ucap Kakashi.
"Kau dan Obito telah meremehkan rencana Madara, dan aku juga.." ucap Zetsu hitam.
Flashback saat ia ditebas oleh choujuurou. "Aku.. tak bisa bergerak..
bagaimana bisa dia mengubah bentuk pedangnya secepat itu?" pikir Zetsu
hitam. Namun tiba-tiba, ia mendapat semacam telepati dari Madara. "Tak
apa, pergilah ke tempat Obito berada dan tunggu perintahku.. aku akan
bermain sebentar sebelum menuju ke sana.. aku ingin mengetes kekuatan
hokage ini.."
"Ya.." sahut Zetsu hitam dan diam-diam ia masuk ke tanah, lalu menuju tempat Obito berada. Begitulah. Flashback berakhir.
"Sampai dia mati, aku akan menggunakan tubuh Obito untuk melawan
kalian.. Dia sudah tidak berguna, bergerak di belakang Madara,
setidaknya aku akan membuatnya berguna.."
Kembali ke sisi
Madara, "Percuma juga kalau membunuhmu sekarang.." ucapnya. "Bagaimana
kalau kau bergabung denganku? bagaimanapun kita adalah Uchiha
terakhir.."
"Jangan salah paham, kau sudah mati.." ucap Sasuke.
"Oh yah, lagipula waktumu tidak banyak tersisa.." ucap Madara.
Naruto dan Sai datang menyerang dari kanan dan kiri Madara.
"Katon: Haijingakure no Jutsu!!" Madara meledakkan kobaran api dan kemudian menghilang.
"Madara mampu mengembalikan kekuatannya yang dulu.." pikir Hashirama. "Ini buruk.. targetnya berikutnya adalah..."
Madara muncul di hadapan para pasukan shinobi, dan tampak luka akibat
tusukan pedang Sasuke tadi secara perlahan mulai pulih
kembali."Selanjutnya adalah kalian.." Madara menatap ke arah para bijuu,
"monster-monster.." ucapnya dan perburuan bijuu pun dimulai.
Bersambung ke Naruto Chapter 658
Tidak ada komentar:
Posting Komentar